PARAGRAF
Dra. Hj. Isnaini leo shanty M.pd
DI SUSUN OLEH :
·
FITRI INDAH YUNITA (140388201063)
A.
PENGERTIAN PARAGRAF
Paragraf (alinea)
adalah serangkaian kalimat yang saling bertalian untuk membentuk sebuah
gagasan (ide) . Dalam hierarki kebahasaaan, paragraph merupakan satuan yang
lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Paragraf juga dapat disebut wacana
mini.
Paragraf dan
Pengembangan Paragraf
Dalam buku Komposisi
(Keraf, 1993: 62-66) dikatakan bahwa paragraf merupakan himpunan dari
kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah
gagasan. Paragraf merupakan kesatuan pikiran yang lebih tinggi dari atau lebih
luas dari kalimat. Sebuah gagasan menjadi jelas oleh uraian-uraian tambahan
yang akan menampilkan pokok pikiran secara lebih terarah.
Fungsi paragraf
(Keraf, 1993: 63) ialah sebagai berikut.
} Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan
menceraikan sebuah tema dari tema yang lain. Oleh sebab itu, tiap alinea hanya
boleh mengandung satu gagasan. Jika terdapat dua tema, paragraf itu harus
dipecah menjadi dua paragraf terpisah.
} Memisahkan dan menegaskan perhentian secara
wajar dan formal. Dengan demikian, pembaca berhenti agak luma sebelum berpindah
paragraf. Dengan perhentian yang lebih lama, informasi yang tersaji dalam
paragraf dengan mudah diserap pembaca.
B.
SYARAT SYARAT
Sekumpulan kalimat dikatakan paragraf jika memenuhi syarat-syarat kesatuan,
kesinambungan (koherensi), kelengkapan dan keberurutan.
a. Kesatuan paragraf
kesatuan paragraf berarti hanya ada satu gagasan pokok
atau satu topik yang didiskusikan dalam satu paragraf.kalimat-kalimat
dalam paragraf disusun bertalian (relevan) dengan kalimat pokok di dalam
kalimat topik. Tidak ada kalimat penjelas yang saling bertentangan. Untuk menjaga kalimat yang
ditulis tidak menyimpang dari gagasan pokok , cobalah terus bertanya di dalam
hati tantang kebertalian gagasan antara kalimat yang ditulis dengan kalimat
pokok.
b. Kesinambungan (koherensi)
Kesinambungan paragraf di perlihatkan dengan adanya jalinan antara
kalimat yang erat dan peralihan atau
pergerakan dari kalimat ke kalimat yang berjalan logis dan mulus. Untuk
mencapai kesinambungan, perlu secara jelas mengembangkan gagasan gagasan dengan urutan logis (seperti
kronologis, devisi gagasan , atau perbadingan /pertentangan) dan menggunakan
pemerkahan transisi ang tepat (seperti repetisi/pengulangan, konjungsi, atau
penggunaan pronominal/kata ganti)
c.
Kelengkapan
Paragraf perlu di kembangkan dengan kalimat-kalimat penjelas yang
menunjang gagasan pokok atau kalimat topik, jangan di kembangkan atau diperluas
hanya dengan pengulangan-pengulangan gagasan pokok kalimat sebelumnya. Karena
itu, penulis handaknya menyampaikan informasi secara memadai dan lengkap
agar pembaca betul-betul memahami maksud
penulis.
d.
keberurutan
keberurutan berkaitan dengan bagaimana
informasi ditulis sesuai dengan gaya penulis. Pola yang umum digunakan
untuk menjelaskan gagasan pokok paragraf
yaitu :
·
umum ke khusus
·
khusus ke umum
·
keseluruhan ke bagian-bagian
·
pertanyaan
kejawaban
·
akibat ke sebab atau sebab ke akibat
e.
konsistensi sudut
pandang
Cara penulis menempatkan diri dalam tulisan
di sebut sudut pandang. Sekali menggunakan
satu sudut pandang , penulis harus konsisten menggunakanya, tidak boleh berganti-ganti. Penulis
dapat mengacu dirina dengan sebutan penulis (ini), saya, kami, atau tidak
menyebutkan acuan diri sama sekali.
C.
JENIS-JENIS
PARAGRAF
Dalam sebuah karangan (komposisi) biasanya terdapat tiga
macam paragraf jika dilihat dari segi jenisnya.
1.
Paragraf pembuka
Paragraf ini merupakan pembuka atau pengantar
untuk samapai pada segala pembicara yang akan menyusul kemudian. Oleh sebab
itu, paragraf pembuka harus menarik minat dan perhatian pembaca, serta sanggup
menghubungkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan di sajikan selanjutnya.
2.
Paragraf pengembang
Paragraf pengembang ialah paragraf yang
terletak antara paragraf pembuka dan paragraf terakhir sekali dalam bab atau
anak bab itu. Paragraf ini mengembangkan pokok pembicaraan yang dirancang.
Dengan kata lain, paragraf pengembangan mengemukakan inti persoalan yang akan
dikemukakan.
3.
Paragraf penutup
Paragraf penutup adalah paragraf yang
terdapat pada akhir karangan atau pada akhir suatu kesatuan yang lebih kecil di
dalam karangan itu. Biasanya paragraf penutup berupa simpulan semua pembicaraan yang telah di paparkan pada
bagian-bagian sebelumnya.
D.
MENENTUKAN TOPIK
BACAAN
Kalimat topik
adalah kalimat yang mengandung gagasan pokok di dalam dalam
sebuah paragraf. Kalimat topik berguna bagi penulis dan pembaca. Bagi penulis,
kalimat topik mengendalikan pikiran penulis tentang apa yang hendak di sampaikan di dalam paragraf. Bagi pembaca,
kalimat topik dapat membantu memahami isi paragraf dengan mudah.
Syarat-syarat penulisan kalimat topik yaitu :
a)
Kalimat topik mengandung satu gagasan pokok
Kalimat topik
berfokus pada satu gagasan utama atau satu pokok pembicaraan.
Contoh : Saya lebih
suka tinggal di desa karna beberapa alasan.
(fokus: alasan lebih suka tinggal di
desa)
b)
Kalimat topik berbentuk kalimat deklaratif atau kalimat
interogatif
Kalimat topik mempunyai unsur inti kalimat, yaitu subjek dan predikat.
Kalimat topik di awal paragraf dapat berbentuk kalimat (deklaratif) atau
kalimat pertanyaan (interogatif)
Contoh : Mengapa anak-anak yang terlalu
sering bermain game online cenderung mengabaikan tugas dan kewajibanya.
c)
Kalimat topik mengandung topik (disebut pokok-P) dan ide
pengontrol sebagai batasan(rincian) nya (disebut bahasan-B)
Contoh : Iklan//dapat dikomunikasikan melalui media cetak dan
media eletronik
P B
d)
Kalimat topik tidak sempit.
Kalimat topik yang terlalu di batasi (sempit) biasanya tidak berkembang
atau sulit di kembangkan, padahal syarat sebuah paragraf adalah kelengkapan
pembahasan.
Contoh : Saya menyukai komputer ini karena
model terbaru.
Kalimat topik
tersebut sulit dikembangkan dengan kalimat-kalimat penjelas yang lebih fokus.
e)
Kalimat topik tidak luas.
Perlu diingat bahwa paragraf mengandung ketuntasan pambasan. Akan
tetapi, tuntas bukan berarti pembasan meluas atau melebar sehingga tidak
terkontrol atau keluar dari pokok dan ang dibatasi.
Contoh : Bekendaraan menyenangkan hati
f)
Kalimat topik tidak bernada pengumuman
Kalimat topik tidak di tulis sseperti suatu pemberitahuan secara
terang-terangan kepada pembaca.
Contoh : Pada kesempatan ini akan
didiskusikan masalah efek diet bagi kesehatan.
E.
TUJUAN PENULISAN
PARAGRAF
Berdasarkan tujuan
penulisannya, paragraf dibedakan atas paragraf deskripsi, narasi, eksposisi,
argumentasi, dan persuasi.
1. Paragraf
Deskripsi (gambaran)
Paragraf
deskripsi adala paragraf yang memberikan kesan atau impresi kepada pembaca
tentang objek, gagasan, tempat, atau peristiwa dengan sejelas-jelasnya.
Melalaui deskripsi, pembaca seolah-olah diajak penulis untuk menjelajah
menggunakan pancaindranya. Pambaca dapat melihat, mencium, mendengar, atau
merasakan apa yang tertulis.
2.
Paragraf Narasi (kisahan)
Paragraf
narasi adalah paragraf yang berisi kisahan, cerita rakaan, atau cerita
pengalaman. Cerita di jalin dalam urutan waktu peristiwa dan tokoh (baik
manusia maupun benda) yang menjadi sorotan kisah penulisnya.
3.
Paragraf Eksposisi (paparan)
Paragraf
eksposisi adalah paragraf yang memanjakan, menjelaskan, atau menginformasikan
suatu gagasan untuk menambah pengetahuan pembaca. Dalam paragraf ini tidak ada
unsur mempengaruhi pembaca.
4.
Paragraf Argumentasi (bahasan)
Paragraf
argumentasi adalah paragraf yang berisi pembuktian atau pembahasan atas
pendapat penulis tentang suatu hal. Dalam pragraf argumentasi, penuls berusaha
meyakinkan pembaca dengan menyertakan bukti,contoh, atau alasan.
5.
Paragraf persuasi (ajakan)
Paragraf persuasi adalah paragraf yang berisi
unsure ajakan, imbauan, bujukan, saran kepada pembaca. Yang di garap dalam
paragraf argumentasi adalah benar-salah
suatu pendapat sedangkan dalam paragraf persuasi adalah usaha agar pembaca terbujuk.
DAFTAR PUSTAKA
Sudjiman,panuti.2009.cermat berbahasa Indonesia.Jakarta:Akademika
Pressindo.
Wijayanti,sri
hapsari.2013.bahasa Indonesia.Jakarta:Rajawali
Pers.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar